Minggu, 05 September 2010

Magnetic Kontaktor


. Seperti dalam dunia perdagangan atau penjualan rumah ada yang namanya makelar atau penghubung antara pembeli dan penjual, nah pada alat ini mempunyai persamaan dalam hal prinsip kerja yaitu sama-sama sebagai penghubung, bedanya pada Magnetic Contactor (MC) menghubungkan antara sumber tegangan dengan beban ( motor, heater dll ).

Gambar diatas adalah salah satu contoh gambar MC, pada bagian luarnya mempunyai terminal-terminal yang diperlukan guna pengabelan dengan beban atau controller, pada bagian paling atas dan paling bawah, itu adalah terminal untuk coil, dan pada bagian tengah ada 3 terminal dengan ukuran agak besar dengan yang lainnya, itu adalah untuk dihubungkan ke beban/motor listrik, sedangkan pada bagian kiri dan kanan adalah terminal auxiliary/tambahan untuk interlock atau dihubungkan ke alat lainnya terminal ini ada yang berjenis NO (normally open) dan NC (normally close).

Pada bagian tengah terdapat name plate atau spesifikasi teknis dari MC dan type dari MC, ini menunjukan kapasitas kerja, dan tegangan kerja, kapasitas kerja adalah menunjukan besarnya kapasitas/daya beban/motor yang boleh digunakan, sebagai contoh jika daya beban/motor lebih besar dari kapasitas MC, maka MC akan cepat rusak, idealnya jika daya beban/motor 5,5 KW maka MC yang digunakan adalah 7,5 KW, kapasitas MC dilebihkan sedikit agar MC tidak cepat rusak atau awet.

Pada saat kedua terminal coil dialiri arus/tegangan, maka coil akan manghasilkan medan magnet yang akan menarik besi kern pada bagian dalamnya sehingga menghubungkan terminal-terminalnya, ketika terminalnya terhubung maka arus utama akan terhubung ke beban/motor dan motor pun akan berputar.

MC mempunyai tegangan kerja antara 100-200 VAC, 24 VDC, atau 100-200 VDC, dengan kapasitas beban yang bervariasi tergantung dari type MC itu sendiri, MC ditempatkan di dalam control panel dengan menggunakan dua buah baut pada bagian atas dan bawah.